POLITIK : MENUJU PEMILIHAN MAHASISWA RAYA 2018


TRUSTMINUTES - Pemira merupakan singkatan dari Pemilihan Mahasiswa Raya yang mana merupakan suatu pesta demokrasi mahasiswa untuk menentukan para pemimpin oraganisasi kampus. Sebagaimana halnya seperti pemilihan umum, pemira memiliki lembaga penyelenggaraannya yang mengatur mulai dari sistem dan aturan yang bernama  Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Bagi sebagian mahasiswaarti pemira mungkin masih asing, khususnya Maba (Mahasiswa Baru). Acara pemira ini biasanya diadakan rutin pada setiap akhir tahun. Dalam pemira kali ini, akan dipilih Presiden Mahasiswa, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dalam hal organisasinya yang menganut sistem miniatur negara indonesia yaitu trias politikas,maka dapat dipastikan didalam organisasi mahasiswa terdapatbadan Eksekutif, Legeslatif dan juga Yudikatif. Oleh karena itu diadakanya pemira yang akan terlaksana pada tanggal 7 November besar harapan  agar seluruh mahasiswa Fisip terlibat aktif pada pemiradi tahun ini.
Sejauh ini persiapan pemira 2018 sudah sampai dalam tahap pengiriman delegasi.Sehubungan dengan di keluarkanya TAP DPM FISIP UNMUL No. 05/PEMIRA/2017, DPMselaku penyelengara meminta pendelegasian kepada setiap lembaga yang terdapat di Fisip untuk dapat memberikan delegasi agar dapat terlibat dalam pemira sebagai Badan Pekerja Pemilihan Raya (BPPR) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Adapun cara untuk mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden adalah dengan menyerahkan nama juga berkas-berkas administrasi yang akan di lihat kembali olehpanwaslu agar tidak ada kecacatan di dalam administrasi sebagai syarat mencalonkan diri. Cara ini telah di atur di BAB VII pasal 16 – pasal 23, di pasal 24 yang mengatur tentang pemilihan BEM dan DPM sekaligus dan juga di ART MPM Fisip aturan mengenai DPM (fungsi, komposisi, syarat anggota) di BAB VI dari pasal 13 – pasal 15.
Ditahun 2017,  pemilihan Presiden BEM Fisip dan Ketua DPMFisip dilakukan melalui jalur konvensional yaitu para mahasiswa datang ke Tempat Pemungutan Suara(TPS) untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden BEM dan Ketua DPM dengan cara pencoblosan seperti pemilihan umum. Namun mahasiswaharus membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) aktif sebagai syarat untuk memilih atau menggunakan bukti pembayaranuang kuliahdan bisa juga menggunakan kartu rencana studi mahasiswa. Dan terdapat kemungkinan pada pemilihan di tahun 2018 ini akan menggunakan metode yang sama. Tetapi hal ini belum bisa di pastikan karena masih akan diadakan rapat lanjutan untuk menentukan metode apa saja yang akan digunakan.
Tak sekedar mengenai pemilihan dan pencalonan, DPM Fisip juga memiliki tugas untuk mengajak mahasiswa berpartisipasi seacara aktif dalam pemira. Adapun cara yang dilakukan untuk mengajak mahsiswa aktif dalam pemira  salah satunya dengan sounding melalui media sosial lembaga juga dengan menggunakan brosur  yang nantinya akan disebar di beberapa titik di lingkungan Fisip. Nantinya juga akan diadakan penyuluhan ke kelas-kelas.
"Harapan buat pemira tahun ini supaya lebih terasa demokrasinya, apalalagi kita kan berada di Fisip yang notaben-nya anak-anak sosial politik jadi kita harus demokratis.Besar harapan agar tahun ini semua mahasiswa Fisip bisa turut serta penuh dalam Pemira. Baik yang dipilih maupun yang memilih," tutur Raisa selaku Bendahara DPM Fisip.
Tak hanya dari internal DPM Fisip, suara mahasiswa diluar organisasi juga ikut memberikan komentar terkait pelaksanaan pemira tahun ini. Salah satunya mahasiswa Prodi Psikologi, Afif Husniatur Rosyida.
"Ya harapannya semoga pemira Fisip tahun ini bisa berjalan dengan lancar. Dan semoga para calon memiliki visi dan misi yang baik agar nantinya bisa menjadi wadah untuk mahasiswa Fisip menyampaikan aspirasinya," jelas Afif.
Penulis: Fadhilah Putra Pamungkas
Redaktur: Jeri Rahmadani
Editor: Nawwar Hayyu Hastuty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMPUS : FKIP UNMUL ADAKAN KKN dan PPL SECARA BERSAMAAN TAHUN INI

KAMPUS : FKIP DIKEPUNG BANJIR

HIBURAN : FILM REVIEW : SEBELUM IBLIS MENJEMPUT