OLAHRAGA : MAHASISWI UNMUL BAGIKAN PENGALAMANNYA SAAT BERLAGA DI ASIAN GAMES 2018

-

TRUSTMINUTES - Atlet sepatu roda asal Kalimantan, Nur Annisa Apriliana, menceritakan pengalamannya saat bertanding di ajang Asian games pada tanggal 31 Agustus lalu.
Meski gagal menorehkan kemenangan untuk Indonesia saat berlaga di Palembang, dara cantik berusia 19 tahun ini tidak patah semangat. Dengan bangga dia menceritakan bagaimana proses terpilihnya menjadi wakil Indonesia pada cabang sepatu roda.
“Pastinya aku mengikuti seleksi yang lumayan ketat, latihannya juga padat banget. Waktu itu aku ikut seleksi bareng sama atlet-atlet sepatu roda yang lain di seluruh indonesia juga,mulai dari seleksi tingkat daerah sampai provinsi.” kata Annisa sambil tersenyum.

Atlet sepatu roda wanita yang tergabung dalam perkumpulan Powerslide Kaltim ini, dengan sumringah menanggapi ketika ditanya perasaannya bisa terlibat didalam ajang olahraga terbesar ke dua di Asia Tenggara serta hasil lomba yang diperolehnya.
“Yah, walaupun hasilnya kurang memuaskan tapi aku dan tim sudah menunjukkan yang terbaik dari kami untuk kaltim khususnya. Awalnya sempat sedih, sempat enggak percaya diri melihat lawan yang sangat tangguh, tapi makin kesini makin sadar bahwa kegagalan ini bukan akhir dari perjuangan kami, ini malah PR besar buat aku untuk makin semangat latihan dan membuktikan kalo ke depannya kami bisa lebih baik lagi. Dan kalo ditanya rasanya waktu tau aku terpilih buat mewakili Indonesia di ajang Asian Games pastinya seneng dan bangga banget tapi ga ketinggalan juga deg-degannya.”
Kegagalan cabang olahraga sepatu roda meraih medali di ajang bergengsi itu, tentunya tidak menjadikan Nur Annisa yang sedang menempuh studi di jurusan Hukum ini berkecil hati. Meski gagal, ia sempat menyebutkan beberapa kejuaraan yang diperolehnya dalam bidang olahraga Sepatu Roda yaitu Medali Perak PON Jawa Barat 2016, Medali Emas di Piala Ibu Negara dan Medali Perunggu di Swiss Marathon. Kedepannya, Annisa berharap ia mampu kembali berlaga di ajang bergengsi tersebut dan menyumbangkan medali emas bagi bangsa ini, termasuk pula bagi almamater yang disandangnya.
Penulis: Nadira Zain Salsabila
Redaktur: Reza Febriandi
Editor: Nisa Rengganis

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMPUS : FKIP UNMUL ADAKAN KKN dan PPL SECARA BERSAMAAN TAHUN INI

-
Gambar
TRUSTMINUTES - FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) pada tahun 2018 ini mengelola KKN dan PPL secara mandiri tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana KKN dan PPL dikelola oleh LP2M. Selain itu ada yang baru dari kebijakan KKN dan PPL tahun ini yakni dilaksanakannya KKN dan PPL secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat terselesaikannya KKN dan PPL serta mempercepat proses kelulusan mahasiswa. Namun kebijakan digabungkannya KKN dan PPL membuat sebagian mahasiswa kesulitan dalam pelaksanaanya. Sebab kebanyakan dari mahasiswa ditempatkan di sekolah yang tidak terletak di kelurahan dimana mereka melaksanakan KKN. Di kampus, mahasiswa dituntut untuk memprioritaskan PPL sedang di kelurahan mahasiswa dituntut untuk memprioritaskan KKN sementara kedua-duanya merupakan prioritas bagi mahasiswa yang mengikuti KKN dan PPL. Selain itu bagi mahasiswa yang belum bisa mengambil mata kuliah skripsi di semester ganjil setelah KKN dan PPL, cepat atau tidaknya KKN dan PPL te...
Baca selengkapnya

KAMPUS : FKIP DIKEPUNG BANJIR

-
Gambar
TRUSTMINUTES - Banjir merupakan masalah yang masih belum dapat diatasi di Kota Samarinda, akibatnya meluapnya aliran sungai mahasiswa FKIP tidak dapat melaksanakan proses belajar seperti biasanya. Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan sudah tidak asing lagi di dengar oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Mulawarman. Sudah kurang lebih 3 tahun FKIP Unmul Gunung Kelua ini selalu tergenang air setelah turun hujan lebat. Namun, sampai sekarang pun hal itu belum menjadi perhatian dari pihak-pihak yang berwenang. Andi Elya Atul Fadillah, mahasiswa FKIP prodi Pendidikan Biologi 2016, mengatakan bahwa banjir sering terjadi   di kampus FKIP membuat suasana belajar kurang kondusif dan perkuliahan tidak berjalan normal dikarenakan banyak mahasiswa yang tidak masuk kuliah. “ Setiap banjir ada beberapa ruangan yang rendah sehingga terkena banjir. Untuk masuk sampai ke kelasku itu tidak pernah soalnya ruang kelas biologi selalu di atas, biasanya yang kena banjir itu ruan...
Baca selengkapnya

HIBURAN : FILM REVIEW : SEBELUM IBLIS MENJEMPUT

-
Gambar
TRUSTMINUTES - Alfie (Chelsea Islan), seorang perempuan muda selalu dihantui masa lalunya yang kelam. Ibunya telah wafat secara misterius, sementara ayahnya bernama Lesmana (Ray Sahetapy) meninggalkannya untuk menikah kembali dengan Laksmi (Karina Suwandi). Ketika Alfie menjenguk ayahnya di rumah sakit, saat itu ia baru mengetahui bahwa ayahnya yang dulu kaya raya kini jatuh bangkrut dan sekarat dengan penyakit misterius yang bisa kapan saja meren g gut nyawa ayahnya. Alfie kemudian memutuskan untuk mendatangi vila yang kerap didatangi ayahnya untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi. Namun pada akhirnya, L esmana meninggal dunia dengan cara tidak wajar di vila tersebut. Ia berusaha mencari tahu apa yang terjadi kepada ayah dan ibunya yang dulu meninggal secara janggal. Alfie bertemu dengan Laksmi dan anaknya, Maya (Pevita Pearce). Maya menyalahkan Alfie atas kemalangan yang menimpa ia dan ibunya. Rupanya, saudara tiri Alfie itu mempunyai agendanya sendiri. Di tempat t...
Baca selengkapnya